Rabu, 15 April 2009

Pelita Hati

kupandang langit malam
terhampar ribuan bintang
dan bulan sabit yang melengkungkan senyumnya
merupakan perhiasan malam yang begitu indah
seperti saat ku pandang wajahmu
tergambar senyum ceria yang menusuk kalbu
memberikan kedamaian dihatiku

detikpun berganti dengan detik
menipuku silih berganti
saat awan melukiskan wajahmu
ku sadari kau bukan milik ku

tak dapat ku sentuh cintamu
tapi kurasakan semangatmu
mengalir deras dalam darahku
terhembus keras disetiap nafasku

kau pelita hatiku
menerangi langkahku saat ku tersesat
di jalan gelap yang tak tentu arah


(Anggi Triana)

Tidak ada komentar: