Kamis, 03 Desember 2009

Cadar Hati

begitu indah kata-kata terucap lewat bibir manisnya
melukiskan betapa hatinya penuh dengan kemuliaan
ia baluti hatinya dengan cadar keimanan
memberi tanda ia dalam aqidah sepenuhnya
memberi aturan-aturan hidup untuk menempatkan diri sepatutnya

dia menegurku dengan keimanan
itulah yang kurasakan atas kepekaan hati ini
dia tidak berbicara tentang cinta
dia berbicara tentang jalan mengenal kasih menuju cinta-Mu

sungguh aku tak bermaksud memujinya dengan kesempurnaan
aku hanya takjub dan terkesima atas kuasanya Engkau terhadap hamba-Mu
benar tiada perbedaan seorang hamba dengan hamba lainnya dihadapan-Mu kecuali taqwanya

dan kini aku sibuk dengan do'a-do'aku kepada-Mu
semoga tegurannya adalah kebenaran yang tidak sesat
untuk kucambukkan kepada hati yang setengah mati ini untuk menuju-Mu
sebab aku takut berdosa dalam niatku...

amin...

(Moenthe Carlo)