Minggu, 08 Juni 2014

Restu Bunda

PSP, 04 Februari 2014
10:10 WIB PM

langkah ini semakin kaku,
langkah ini semakin jauh,
kasihmu selalu mengiring waktuku,
belaimu selalu kurindu,
hingga menuju penghujungku selalu kuingin restumu,
mata ini semakin sayu,
menatap jauh kedepan waktuku,
kasihmu kubutuh menuntunku,
belaimu kubutuh melebur raguku,
hingga menuju penghujungku selalu kuingin doamu,
namamu adalah candu dihatiku,
tak terbatas waktu kuingin kasihmu,
doamu adalah kabul dimataTuhanku,
tak terbatas waktu kuingin restumu,
murkamu adalah nyata dimata Tuhanku,
tak terbatas waktu kuingin maafmu,
syukurku adalah dijadikan anakmu,
hingga penghujungku abdiku untukmu,..

(Moenthe Carlo)

Demokrasi Sabung Ayam

Ayolah,..
mari kita menyabung ayam,
bawa jagoanmu,
tunjukkan jagoanmu,
kita lepas lalu beradu,
patok mematok,
taji menaji, seru bukan?
tak apa sebab ayam tidak mengenal sila ketiga,
suara-suara sumbang penuh hujatan, pujian, makian, hinaan,
semua lepas sesuka hati,
biarkan saja sebab ini demokrasi,
mana taruhanmu?
kalo menang kau boleh ambil semua,
ingat jangan lupa bagi-bagi,
dengan mereka yang sudah menjilat pantatmu,..

(Moenthe Carlo)

Minggu, 04 Mei 2014

Sajak Matahari

Matahari bangkit dari sanubariku.
Menyentuh permukaan samodra raya.
Matahari keluar dari mulutku,
menjadi pelangi di cakrawala.
Wajahmu keluar dari jidatku,
wahai kamu, wanita miskin !
kakimu terbenam di dalam lumpur.
Kamu harapkan beras seperempat gantang,
dan di tengah sawah tuan tanah menanammu !
Satu juta lelaki gundul
keluar dari hutan belantara,
tubuh mereka terbalut lumpur
dan kepala mereka berkilatan
memantulkan cahaya matahari.
Mata mereka menyala
tubuh mereka menjadi bara
dan mereka membakar dunia.
Matahri adalah cakra jingga
yang dilepas tangan Sang Krishna.
Ia menjadi rahmat dan kutukanmu,
ya, umat manusia !

(WS Rendra)

Yogya, 5 Maret 1976
Potret Pembangunan dalam Puisi

Kamis, 01 Mei 2014

01 Mei 2014

tak perlu matahari itu menjelma menjadi rembulan,
sebab lelah ini sudah terlanjur luka dan lebam oleh teriknya,
sekalipun harus menahan perih,
saat ini aku lebih memilih hujan,..

(Moenthe Carlo)

Rabu, 30 April 2014

Rest in Peace

Ketut Sri Madriani Silayogi (Dede)

Lima tahun sudah tidak bersua, 
banyak hal yang belum sempat aku sampaikan, 
dan itu membuat aku ingin menangis, 
aku sudah menyiapkan satu undangan untukmu, 
bulan delapan tahun ini aku menikah, 
sampai akhirnya aku dapati kabar tentang kepergianmu sobat, 
tangisku tak terbendung, 
sejuknya senyummu, 
indahnya matamu, 
damainya pribadimu, 
akan menjadi rindu untukku, 
selamanya rindu, 
terimakasih sudah merawatku dulu sewaktu kecelakaan di bandung, 
kalo bukan  karna ketabahanmu ngurusin orang paling susah diatur seperti aku, 
mungkin wajah ini sudah penuh bekas gesekan aspal, 
dan mungkin iga ini akan nyeri selamanya, 
terimakasih untuk semuanya, 
walau singkat namun begitu melekat, 
kini aku hanya bisa menatapmu dalam ingatan, 
selamat jalan sobat, 
kedamaian menyertaimu, 
salam rindu dari sumatera,..

(Moenthe Carlo)

Senin, 28 April 2014

Ketut Sri Madriani Silayogi

Masih rasa ini tak percaya bahwa kini hanya bisa merindu, 
selamanya merindu, 
sejuknya senyummu, 
indahnya matamu, 
damainya pribadimu, 
selamat jalan kawan, 
kedamaian menyertaimu,..

(Moenthe Carlo)

Minggu, 27 April 2014

Sri Madriani Silayogi

Bandung 2009,..
lima tahun silam, 
telah Sang Pencipta tetapkan menjadi tahun terakhir kebersamaan kita, 
walau singkat namun begitu melekat, 
kini aku hanya bisa menatapmu dalam ingatan, 
selamat jalan 'dek', 
rest in peace,..

(Moenthe Carlo)

Rabu, 23 April 2014

23042014

berhentilah menangisi keadaan,
inilah kehidupan,
air mata hanya akan menambah perih untuk sebuah luka,
beranjaklah mencari arah,
percayalah jalan kehidupan tengah menuntun kita,
untuk memahami makna bersyukur dihadapan Tuhan,..

(Moenthe Carlo)

Jumat, 18 April 2014

17042014

Disini aku terdiam disudutkan oleh ketakutan,
terkadang hampir membunuh akal sehatku,
seperti berharap keheningan diantara dentuman meriam,
hanya aku yakin takdir tidak akan ingkar padaku,
aku tidak akan menyerah begitu saja,
keluh-keluh lama sudah tidak kupelihara,
aku tidak mengharapkan sia-sia menelan waktuku,
selalu bersyukur mengantarkan aku pada makna kebahagiaan,
walau pas-pasan tetapi ikhlas,
jika beranjak maju terlalu berat mengapa aku harus memaksa,
tetap menjalani adalah sebuah keputusan,
baik atau buruk adalah sebuah resiko,
jika diam itu emas, maka aku akan memilih untuk diam,
jika takut itu menyehatkan, maka aku akan memilih untuk takut,
apakah aku pasrah? 
ini hanya masalah waktu,
biarlah dentuman-dentuman meriam itu berteriak,
kedewasaan hati akan membangunkan satu per satu serdadu bijaksana,
berperang angkat senjata dengan peluru doa kedamaian,
berperang tapi tidak menyerang,
tidak menyerang bukan berarti bertahan,..

(Moenthe Carlo)

Sabtu, 05 April 2014

Aku Pasti Datang

PSP 04 April 2014,..

sayang,..
ini bukan perkara jarak yang membentang, 
tetapi perkara waktu yang terkadang terlalu mengekang, 
aku menikmati rindumu hingga terkadang menyudutkan aku pada posisi tertantang,..

sayang,..
ini bukan perkara tidak mampu menentang, 
tetapi perkara kedewasaan berfikir untuk bersikap tenang, 
cobalah sejenak pejamkan mata menuju angan menikmati indahnya cita untuk masa mendatang,..

sayang,..
duduklah manis dan tetaplah tenang, 
cobalah menghitung rindu pada dinding hari yang telah sekian kau centang, 
itu akan membawamu pada klimaks nikmatnya rindu dan menjauhkan bimbang,..

sayang,..
yakinlah esok itu aku akan datang, 
menjemputmu menuju hari yang selalu akan kita kenang, 
bukankah kau telah nyata kupinang ?

sayang,..
sedikit tersenyumlah aku tidak sedang menyuntikkan kalimat-kalimat penenang, 
untukmu aku pasti datang,..

(Moenthe Carlo)

Jumat, 07 Maret 2014

Samudera

disini aku masih duduk menunggu,
di pelabuhan kecil tempat kita bertemu dulu,

bergegaslah,..
perahu kecilku menanti layarmu terkembang untuk melaju,
samudera juga sudah menunggu,..
bukan aku memaksa tergesa-gesa,

berkemaslah,..
sudah cukup menunda untuk memahami kemana arah angin akan membawa kita,
samudera juga tidak terlalu sempit untuk kita,..
dan kelak kita akan abadi dalam sebuah kisah,

bersiaplah,..
melahirkan ketangguhan dari kebersamaan,
menjadikan kokoh menjauhkan karam,
sekalipun badai mungkin saja mengusik ketenangan samudera,..

(Moenthe Carlo)

Sabtu, 01 Maret 2014

Aku Disinilah Aku

Menahan Kantuk
PSP 01 Maret 2014
1:45 WIB AM

aku disinilah aku,..
terkesan seperti melempar dadu,..
selalu aku mampu,..
itu ada dalam kepalaku,..
bahkan disaat kebuntuan,..
bisa saja dengan mudah mempermalukanku,..
beraksi atas reaksi cukup untuk menuntunku,..

(Moenthe Carlo)

Kisah Lautan Hujan

PSP 01 Maret 2014
1:10 AM WIB

dan aku telah melihat dia tengah asyik mengembangkan layar pada perahu itu, 
terimakasih untuk sejenak waktu berbagi di perahu sederhanaku,..

Mengenang Kisah Hujan,..
Ngopi Doeloe 2008,..

(Moenthe Carlo)

Rabu, 26 Februari 2014

Sakit Jiwa

Menjelang Kantuk
PSP 25 Februari 2014
11:52 WIB PM

sudahlah itu hanya lagu lama yang biasa kau nyanyikan untukku, 
muntah sudah telinga ini, 
bukan sebab syahdu sehingga aku selalu ingat alunan lagumu, 
aku terganggu dengan semua nada sumbang lagumu yang selalu kau paksakan terdengar merdu, 
telingaku mendadak tersumbat dan gendang telingaku seolah akan meledak, 
berhentilah,..
diam itu lebih baik untuk mulutmu yang melekat diwajahmu,..
jiwamu telah membusuk membalut ruhmu, 
kau diamkan mulutmu dari lagu, 
lalu kau lepas kedua tanganmu merayu mejulurkan jari-jarimu pada batas syahwatku, 
kau julurkan lidahmu memainkan suasana goda dengan kedip matamu yang begitu menjijikkan, 
sudahlah kemaluanku sudah terlalu bersih untuk kau jilati,..
tangismu tidak akan menarik iba dari amarahku, 
hanya akan mengikis rias topeng wajahmu, 
tidakkah kau merasa dalam cermin semakin jelas kerutan busuk 
yang telah lama menyimpan bau dalam kesamaran indahmu, 
coba kau endus nafas mulutmu dengan hidungmu yang menempel diatas mulut wajahmu itu, 
masih saja kau berani mencoba menciumiku dengan genit ???
KAU MEMANG SAKIT JIWA !!!

(Moenthe Carlo)

Selasa, 25 Februari 2014

Keram Otak

Menanti Kantuk
PSP 18 Februari 2014
11:45 PM WIB

Keram otakku kian meradang, 
terlalu lama menahan nyeri,
membuatku bingung membedakan antara gengsi dengan percaya diri, 
sehingga langkahku kaku untuk menapak tegas diatas duniaku, 
semoga pikirku dan nuraniku tidak kaku untuk bijak membuka arah yang lebih baik, 
sekali waktu cukup menjadi guru untukku.

(Moenthe Carlo)

Gelap Cahaya

Menjelang Kantuk
PSP 20 Februari 2014
12:00 WIB AM

terkadang cahaya itu terlalu mengintimidasi gelap, 
sehingga pada saat cahaya lenyap 
terkesan gelap begitu membutakan dan tidak bernilai, 
bukankah dengan adanya gelap kemudian cahaya mempunyai nilai lebih, 
aku bersyukur hingga detik ini masih menikmati gelap saat tidurku.

(Moenthe Carlo)

Semestinya

Dan ketika awan hitam menyamarkan indahnya langit malam untukmu, 
tak perlu menggerutu, 
sebab sudah waktunya hujan membasuh rindu pada wajah bumi yang kian gersang oleh teriknya siang.

(Moenthe Carlo)

Masa Lalu Untuk Masa Depan

Sebab menatap kedepan waktu adalah penuh dengan harapan, sesekali menolehlah kebelakang waktu sebagai pertimbangan.

(Moenthe Carlo)

Selasa, 21 Januari 2014

Si Kembang Layu

Kian menepi seiring waktu,
Tak lagi syahdu merayu,
Inilah kisah si kembang layu,
Manis disapu si kumbang madu,
Dikucil oleh kaki waktu yang angkuh,
Terkulai pilu merajut rapuh,
Mendung menangis mengucur membasuh,
Lunglai rapuh hanyut tiada berlabuh,
Tak lagi rona mengundang rindu,
Tangkai berduri tinggallah dulu,..

(Moenthe Carlo)

Merindu Waktu

terlalu cepat semua berlalu,
jadilah sebuah kisah waktu,
melekat dan membatu,
meracuni sendu karena rindu,
menjadikan rindu menggebu,
sebab kisah hanya sekali waktu,..

(Moenthe Carlo)

Keruh Tak Terbasuh

kembali seperti rindu memulai sendu,
binar mata kelabu melemahkan hati mendayu,
tak ada lagi rayu,..

perih mata kubasuh,
gelap mataku dalam pilu,
tak ada lagi rayu,..

jauh dimana telah kumenaruh,
pembasuh keluh hati yang keruh,
tak ada lagi rayu,..

(Moenthe Carlo)

Teduh Hatimu

terucap untuk Rara Dwi Kartika,..

terkadang aku hilang dalam langkahku,
dan aku menaruh harapan pada hatimu,
agar tetap teduh menuntun aku kembali kepada diriku,
terkadang aku larut dalam egoku,
dan aku menaruh harapan pada hatimu,
agar tetap teduh menaungi sifatku,
terimakasih untuk teduhnya hatimu,..

(Moenthe Carlo)

21 Januari 2014

Hati ini terbakar,
bak dedaunan kering terjilat api,
tersesat dalam panas aroma api
yang menyulut membara,
sesak dada ini menahan amarah,
jangan padamkan api dengan api,
sebab air mata ini telah kering didalamnya,
basuh aku dengan bijaksanamu,
bukan dengan janji
yang menghantarkan aku
pada dalamnya lembah kemunafikan,..

(Moenthe Carlo)

Sabtu, 04 Januari 2014

Nasi Kucing, Kopi Joss

Nasi Kucing, Kopi Joss,..
Djokdja Maret 2011,..

Angkringan Tugu, suasana malam Yogyakarta, duduk santai angkat kaki sembari santap malam, nasi kucing oseng tempe jadi menu langganan, seduhan kopi joss selimuti tubuh mengusir angin malam, bakar rokok asap ngepul campur tawa, lupakan sejenak efek benang kusut dalam kepala, sederhana tapi bahagia,..

(Moenthe Carlo)

Selepas Maghrib

PSP 09-11-2013,..
06:25 PM WIB,..

Waktu bergulir,..
Semua akan berlalu dan tak kunjung kembali,

Cepat atau lambat,..
Kita akan pergi atau ditinggal pergi,

Semua menunggu dan telah ditunggu,
semoga Tuhan memberi waktu yang baik,..

(Moenthe Carlo)

Titip Rindu

Dahaga pantai kian terasa gersang, merindu ombak lautan bukan guyuran hujan,..

(Moenthe Carlo)

Menanti Kantuk

PSP 10-11-2013,..
02:48 PM WIB,..

Ketika sejuta keluh dalam hati semakin menjadi,
cemas akan jenuh kian menghampiri,
bukan tidak setia dengan janji,
bukan pula lelah dalam menanti,
tetapi hanya sedikit diracuni oleh situasi,
memupuk iri merusak jati diri,
mungkin rindu ini terlalu menumpuk dihati,
akan kehadiranmu disini,
untuk mengobati cemas didalam hati,..

Need you so Rara Kartika,..

(Moenthe Carlo)

Kisah Lama Tidaklah Usang

PSP, 21-12-2013,..
02:18 WIB AM,..

Sampai ketika kita berjumpa hari itu, aku kau dia dia dia dan dia, tinggi rendah, besar kecil, hitam putih, atau apalah itu tidak jadi pembeda, yang pasti kita tahu, kita adalah saudara baru di pulau harapan, tanpa proklamator kekeluargaan itu terbangun dengan sendirinya, dengan pondasi harga diri atas sebuah kejujuran,..

Susahmu susahku, susahku belum tentu susahmu, senangku senangmu, senangmu belum tentu senangku,..

Prinsip yang sangat kasar untuk persaudaraan namun itulah inti sebuah keikhlasan,..

Setiap detik masa itu menjadi pembelajaran yang sangat berharga, beda selera namun satu hasrat, yakni masa depan,..

Itulah kisah kita,..

Salam rindu dari Pulau Sumatera,..

(Moenthe Carlo)

Surat Kecil Untuk Ayah

PSP 24-12-2013,..
12:42 WIB AM,..

Ayah,..
Maaf hingga detik ini aku sebagai anakmu belum mampu memberikan yang terbaik. Aku menyadari banyak hal yang masih perlu aku benahi sebagai anak dihadapanmu.

Ayah,..
Maaf jika aku kerap menodai perjuanganmu yang gigih dengan kelalaianku hingga menimbulkan kekecewaan dalam dirimu,..

(Moenthe Carlo)

Perbudakan Bathin

PSP 25-12-2013,..
03:23 PM WIB,..

Uang atau materi itu bisa memberikan kebahagian, tetapi tidak akan pernah mampu membeli kebahagiaan, sebab kebahagian itu tidak memiliki bandrol seperti barang-barang mewah yang menggiurkan dan hanya diperuntukkan bagi orang-orang berekonomi lebih, kebahagian itu adalah ekspresi yang dihasilkan dari kenyamanan, dan kenyamanan itu sendiri adalah posisi tenang tanpa terintimidasi bathin pada satu pola kebijakan kehidupan yang arogan dengan logika tanpa tawar-menawar yang bisa saja mengarah kepada perbudakan tanpa tindakan kasar,..

Saat 'Tenggang Rasa' menjadi 'Rasa Tenggang', hanya akan mengikis saling keterikatan dan saling keterkaitan dalam sebuah kehidupan yang katanya bersinergi,..

(Moenthe Carlo)

Mata dan Hati

PSP 25-12-2013,..
09:15 WIB PM,..

ketika mata mengesampingkan posisi hati, yang ada hanya perhitungan kemampuan materi, bahkan menjual harga diri demi sebuah obsesi dan gengsi bisa jadi harga mati,..

(Moenthe Carlo)

Syukur

satu-satunya jalan pintas menuju bahagia adalah dengan bersyukur,..

(Moenthe Carlo)

Malam Panjang

PSP 29-12-2013,..
05:57 WIB AM,..

dimana kini, entah,..
seseorang yang dulu bak penghuni emperan oposisi, tak henti menghujani telinga ini dengan saran dan kritik pedas, seseorang yang selalu mengajak untuk berfikir sederhana tentang kehidupan, sebab kita lahir untuk hidup dalam kehidupan lalu mati, seseorang yang selalu mengajak untuk berfikir bahwa tidak ada yang pantas diponis salah dalam kehidupan, sebab kita memilih cara yang berbeda untuk menikmatinya, seseorang yang selalu mengajak untuk berfikir bahwa kita dapat bertindak curang dalam menjalankan peran kehidupan dihadapan Tuhan, sebab Tuhan itu Maha pemberi peluang, seseorang yang selalu mengajak untuk berfikir bahwa kepuasan dalam hidup itu bagaimana kita merasa puas, sebab manusia lebih cenderung tidak memiliki indikator puas dalam dirinya, seseorang yang selalu mengajak untuk berfikir bahwa setiap manusia itu adalah spesial, sebab manusia diciptakan berbeda satu sama lain, seseorang yang selalu mengajak untuk berfikir bahwa untuk menghindari takut akan kehilangan kita cukup berniat untuk tidak memiliki, sebab segala sesuatu hanyalah sebagai fasilitas, seseorang yang selalu mengajak untuk berfikir bahwa sahabat terbaik itu adalah musuh, sebab secara tidak langsung menjadikan kita lebih siap dan lebih waspada,..

salam rindu dari pulau sumatera,..

(Moenthe Carlo)

Jumat, 03 Januari 2014

Iman adalah Solusi

keras membatu,
susah untuk dipecahkan entahlah,
seperti berat begitu membebani langkah, rasa terombang-ambing kerap meracuni
benak akan hakikat keadilan,
siapa menanam dia menuai,
kekecewaan siap menanti,
sungguh beruntung ketika pikir hati
masih setia menjaring ketidakberdayaan,
menjadikan iman adalah solusi,
Dia selalu ada,..
Mau atau tidak,..
suka atau tidak,..
itu adalah nyata !!!

(Moenthe Carlo)

03 Januari 2014

Dan akhirnya,..
kemampuan untuk bertahan hidup dan menjaga harga diri dimulai, berdiri sendiri dan mulai mengaplikasikan strategi yang sedemikian rapi, tanggung jawab mulai diuji, semoga Yang Maha Pemurah senantiasa menjauhkan hati dari sifat lupa diri, amin,..

(Moenthe Carlo)

Rabu, 01 Januari 2014

Karam Semestinya

Jangan pernah karam diatas luasnya daratan, sebab lautan masih terlalu luas menunggu untuk kita taklukkan, kembangkan layar arahkan kapal, mari berlayar dimana semestinya kita siap untuk karam.

(Moenthe Carlo)

2014

Detik terakhir Desember telah berlalu, kembali Januari mengawali perhitungan tahun Masehi, seperti biasanya kembang api begitu ramai menghiasi langit malam saat peralihan Desember menuju Januari, tak terasa usia waktu berdasarkan penanggalan Masehi semakin tua, banyak doa-doa malam ini naik manghadap Tuhan, doa-doa berisikan harapan atau cita-cita untuk menyongsong tahun ini, selamat merayakan tahun baru bagi yang merayakan,..

(Moenthe Carlo)