Minggu, 07 Juni 2009

Altar Cinta

segenap kesungguhanku telah kupersembahkan untukmu, tidak sedikitpun keraguan dalam keyakinanku untukmu, lagu-lagu cinta yang aku rangkumkan telah kau lantunkan dengan merdu suara hatimu, seperti kesungguhanku terbalas olehmu, kau adalah mata air cinta,mengutuk hatiku untuk lemah menghamba dibawah altar cintamu, membutakan kedua mataku atas derita yang mungkin saja tengah mengintaiku, kesuburan lahan cintamu telah menumbuhkan benih cintaku sedemikian cepat, melukiskan indahnya hijau daun dan semerbaknya bunga mewangi, menyejukkan mata atas siapa yang memandangnya, seperti harum surga berhembus menusuk syaraf-syaraf khayal atas siapa yang membaunya, demikian aku kisahkan tentang altar cintamu tempatku memuja indahmu.

(Moenthe Carlo)