Rabu, 19 November 2008

Terasingkan

keluhku untuk Mareta...

Mareta...
aku ingin berteriak di telingamu
agar kau jelas mendengar keluhku
bisakah kau lihat mendung itu
hujan itu akan bernyanyi untukku
bernyanyi lagu sendu
seperti bintang di malam sunyi
tersayat hati ini penuh luka
seperti katamu kita ini terasingkan
terasingkan dari niat suci
aku ini kotor namun kau tetap memelukku
dengarlah nyanyian burung itu
sendukah itu di hatimu
aku lelah Mareta...
biarlah aku tertidur
selimuti aku jika dingin malam ini tak bersahabat
agar kehangatan tetap terasa dalam aliran darahku
dengan begitu emosi dalam jiwa ini akan tetap hidup

(Moenthe Carlo)

Tidak ada komentar: