Rabu, 19 November 2008

Pecah

harapan tentang Raisha...

air putih tertuang ke dalam gelas
jernih tiada menghalangi pandangan
diam, tenang, mengikuti wadah
sesekali terlihat riak air bernyanyi
hingga gelas pun terjatuh
menciptakan suara gaduh dalam ruang yang kosong
menggema hingga tiap sudut ruang seolah ikut berteriak
pecah, terbagi menjadi serpihan-serpihan kaca yang mungil
air pun terhempas merebah di atas bumi
merembes ke perut bumi seiring detik-detik waktu
hilang-menghilang dan terlupakan

(Moenthe Carlo)

Tidak ada komentar: