Senin, 27 Oktober 2008

terbaik walau bukan terakhir

hari ini aku menyadari,
cinta yang sesungguhnya telah berlalu,
terlambat bagiku untuk membisikkan di telinganya,
dia yang terbaik walau bukan yang terakhir,
dia yang mengerti dan yang mau mengerti,
sekarang aku hanya bisa menatap kekosongan,
yang telah lama dia tinggalkan,
aku tak dapat berbuat apa pun,
hanya diam...
dia kuharap dapat mengerti mengapa semua ini kulakukan,
bukan untuk egoku semata melainkan jalan yang terbaik,
aku merindukannya melebihi minus derajat udara malam ini,
kini aku hanya dapat tersenyum bersama bayangannya,
menangis bersama tenbok yang pernah menahan punggungnya,
suatu saat...
temukan aku dengannya di tempat itu,
dimana waktu dapat berhenti,
jika telah tiba maka sandarkan aku disampingnya,
untuk menggenggam jemari yang pernah membelaiku,
dengan butiran kasih yang abadi,
aku mengenangnya hari ini,
untuk kenangan yang sangat berarti banyak dalam hidup dan matiku,
aku mencintainya...


(Danny Mareta)

Tidak ada komentar: