Jumat, 31 Oktober 2008

Tanda Tanya

apa untukku ?
haruskah masih aku selami
dalamnya lautan yang telah terukur
beri satu kepastian
meraja lela bagai mimpi buruk
hidupkan kecemasan penuh rasa takut
kapan itu kan kulepas ?
merasa diri dalam naungan
terasa hangat namun dingin menusuk tulang
adakah itu ?
pengorbanan jadikan satu korban
jiwa dipertaruhkan harga diri terjual
bagai rongsokan tak berguna
pantas itu mustahil ?
berlenggak-lenggok hiasi diri dihadapan kaca
seolah bidadari turun dari langit
menyambut mesra dengan tari-tarian
ambil untukmu !
isi dompet yang tercecer
anggukkan kepala pertanda itu adalah milikmu
rampas milik orang lain tanpa melukai
menyobek dan menyayat sanubari

(Moenthe Carlo)

Tidak ada komentar: