Rabu, 17 Desember 2008

( tak berjudul )

aku tengah terjebak dalam semak
berjalan tanpa langkah yang terarah
menapakkan kaki di atas duri-duri
menusuk tajam dan perih
kecil luka ini...
namun beribu telah tertancap
menyobek kulitku...

(Moenthe Carlo)

Selasa, 16 Desember 2008

Wanita

indah di mata pria
menyentuh di hati pria
mengagumkan di pikiran pria

(Moenthe Carlo)

Ungkapan Hati

hidup ini terukir penuh cerita
yang ada hanya tentang cinta
semua tentang cinta antara kau dan aku
oh wanitaku....
bila aku berdusta
itu semua karena cinta
yang terkekang abadi bersamamu
tak ingin kunodai cinta hanya karena khilafku
izinkan dusta ini berdiri berbicara tegas
menutupi semua khilafku
demi cinta yang kumiliki untukmu
wanitaku....

(Moenthe Carlo)

Satu Harapan

jika aku diberi satu kesempatan
tentang satu harapan untuk cinta
aku berharap esok pagi aku tetap terbangun
duduk disampingmu menatap indahmu
mendengar desahan nafasmu di telingaku
merasakan hangatnya belaian jarimu di pipiku
menikmati lembutnya kecupan bibirmu di bibirku
terus dan terus seperti itu
hingga waktu berhenti untuk kita

(Moenthe Carlo)

Hidup, Mati, Lalu Apa ?

hidup dan mati tak berjarak
singkat layaknya mimpi dalam satu malam
hidup bukanlah masalah...
mati bukanlah masalah...
kehidupan itu berakhir dengan kematian
dan itu pasti..
tapi kemana kaki ini melangkah
saat kematian telah menjemput
dengan apakah kematian itu akan berakhir
aku bukan bertanya...
aku hanya merenung...
dan itu adalah suatu kewajaran
karena itu akan memberikan aturan-aturan
yang harus aku taati dalam kehidupanku
yang harus aku taati dalam kematiaanku

(Moenthe Carlo)

Bukanlah Raja

aku bukanlah raja
dengan titah penuh ke-aku-an
tempatku bukanlah istana
aku adalah jasad dengan ruh sederhana
menikmati hari-hariku seadanya
tempatku adalah tempatmu
wadah kita berbagi
tuk saling mengerti
mengadu emosi jiwa
menjaga takdir ini
dengan penuh kesederhanaan
aku bukanlah ahli nujum
dengan tempayan berisi air sakral
tapi aku mengerti keadaan hatimu
karena kau bukanlah pilihan
tapi takdir yang harus aku jaga
dalam nilai kesederhanaan
lukisan indah dalam jiwa

(Moenthe Carlo)

Jumat, 12 Desember 2008

Sebuah Renungan

merenung mengenal jiwa
yang pernah hilang
menangis pilu
mengingat masa lalu
telah berlalu dan takkan kembali
berikan kepercayaan pada pilihan
menghadapi semua tantangan
berusaha untuk tetap tegar
dan percaya pada jalan kehidupan

(Moenthe Carlo)

Kamis, 11 Desember 2008

( tanpa judul untuk selamanya )

ketika hati tersungkur dalam doa ketulusan
rasa ini tertekan oleh pilu yang mengundang
kematian yang tak berjarak untuk sebuah kehidupan
bagai jarak mata dengan hati
seiring, selalu seiring namun disengkal oleh pikir
yang selalu merasa bijak dalam sebuah keputusan
berhentilah...ketika kaki merasa lelah
biarkan ia berehat tuk sejenak
meluruskan urat-urat yang telah tergulung
tergulung oleh doa dalam dosa
harapan yang kau bicarakan...
doa yang kau ucapkan...
dan dosa yang kau bincangkan...
janganlah kau tertidur saat matamu terpejam
melainkan bukalah mata hatimu yang telah membeku
membeku dengan darah yang penuh nanah
agar kau memahami arti sebuah
harapan, doa, dan dosa
dan janganlah kau menutup matamu
saat kau mencoba tuk meresapi
tentang harapan, doa, dan dosa yang pernah kau ucapkan...
melainkan tantanglah mereka dengan tatapan tajammu
hingga kau pun akan tahu
bagaimana mereka menatapmu
dan kau pun akan mendapatkan satu kepastian
keindahan tentang harapan, doa, dan dosa...

(Moenthe Carlo)

Selasa, 09 Desember 2008

Kita Kan Bersua

untukmu yang telah pergi ( Aghika Loga Khan )

kata terputus...
sunyi membaluti rasa dalam jiwa
kepergian menjadikan perpisahan
esok...
kami tanpamu
tidurlah dalam mimpimu
bangunlah ketika waktu telah berakhir
dan kita akan bersua...

(Moenthe Carlo)

Gadis Kecil

untuk adik Dinda !!!

gadis kecil yang mungil...
siramilah hari dengan senyum indahmu
tawamu adalah kebahagian dunia
raihlah cita dalam dirimu
jangan pernah lelah
melangkahlah dan terus melangkah
ada satu janji manis untukmu
jadilah bintang di hati mereka
kilauanmu akan menghiasi hati mereka
melepas sendu...
membasuh jenuh...
jangan lah berpaling dari mereka
karena itu adalah pengabdianmu
saat kau berbicara lantang pada dunia
tentang siapa dirimu dimata mereka...
tentang apa citamu untuk mereka...

(Moenthe Carlo)

Sendu

tertuju kepada Aghika Loga Khan...

langkahmu telah terhenti
kini kau hanya diam
menatap penuh kekosongan
satu persinggahan yang abadi
nun jauh disana
bersama senyum surga
air mata kami telah kering
terdiam berpayung sendu
dalam teduhnya keheningan
mengantarmu...
dengan doa yang takkan pernah terputus...

(Moenthe Carlo)

Minggu, 07 Desember 2008

Doaku Untukmu

untuk keponakanku Aghika Loga Khan ( 07 Desember 2008 )

lelaplah dalam tidurmu
mimpilah dalam tidurmu
kelak kau kan terbangun
dalam pelukan orang-orang yang mencintaimu
diantara bidadari...
diantara malaikat...
dalam sejuknya belaian angin surga

(Moenthe Carlo)

Jumat, 05 Desember 2008

Senja

siang bukanlah diriku, malam bukanlah diriku,
aku hanya senja diantara mereka,
tempat menaruh kejenuhan siang menyambut malam,
pintu menuju kelembutan malam dari cengkraman siang,
perpaduan perbedaan antara siang dan malam

(Moenthe Carlo)

Rasakan

tataplah mataku
rasakanlah hatiku
dinginkah hatimu
genggamlah tanganku
rasakanlah jiwaku
getarkah jiwamu
dekaplah aku
rasakan cintaku
hangatkah cintamu

(Moenthe Carlo)

Ngopi Doeloe 01 Desember

hujan bernyanyi diantara tatapan mata kita
senyummu melukiskan indahnya malam ini
dingin begitu menusuk menggetarkan bibir
kau berucap tak ada cinta
dan itu tidaklah menyakitkan
karena itu adalah kenyataan
tak ada benci
tak ada sesal
kau tetap mutiara
berharga dan tetap terjaga
di hati setiap insan
seperti aku akan selalu
merindukan cintamu

(Moenthe carlo)

Tulus Cinta

ketulusan cinta adalah pengakuan yang tak perlu terucap
samahalnya saat kita tercengang melihat keajaiban

(Moenthe Carlo)

Untukmu Mutiara Hatiku

tersenyumlah...
indah...seperti senyum dulu pernah aku puja
janganlah bersedih aku takkan mengusik
aku hanya menikmati indahmu
dari jarak yang terbatas
begitu dekat namun tak tersentuh
layaknya bayangan diri dalam cermin

(Moenthe Carlo)

Terbuang

tataplah mata kami
berlinang air mata pilu
kerana tersayat hati karena rindu
apa yang mereka inginkan dari kami
kami ini terbuang dan takkan pernah kembali
adakah luka ini belum cukup
memberikan cacat di jiwa kami
menjadikan tanda bagi kami
tak perlu...
tak perlu kami kembali
kami telah berlalu dari waktu
tidakkah mereka mempunyai rasa
adakah hati mereka telah mati

(Moenthe Carlo)

Mutiara Senyummu

setiap sendu dalam dinginnya malam
menusuk relung hatiku
bayang mutiara senyummu
terlukis indah dalam nuraniku
menjagaku agar tetap bertahan
hingga esok mentari kan menjagaku
dalam kehangatan indahnya harapan tentangmu

(Moenthe Carlo)

Kamis, 04 Desember 2008

Senyum Mutiaramu

terucap untuk Raisha...

hal terindah yang kukenang darimu
adalah saat aku terpaku melihat senyummu
yang indah layaknya mutiara di dasar lautan
terjaga dari hiruk-pikuk keresahan manusia

(Moenthe Carlo)

Selasa, 02 Desember 2008

( tak berjudul )

berteduhlah dalam naungan
kepakan sayap malaikat cinta
agar kau merasakan
pahit manisnya cinta bersamaku

(Moenthe Carlo)

tawa senyum

untuk Raisha...

gemuruh ombak
desisan angin
kicaun burung
adalah tawamu
kilauan bintang
lukisan pelangi
sejuknya pagi
adalah senyummu

(Moenthe Carlo)