Minggu, 04 Mei 2014

Sajak Matahari

Matahari bangkit dari sanubariku.
Menyentuh permukaan samodra raya.
Matahari keluar dari mulutku,
menjadi pelangi di cakrawala.
Wajahmu keluar dari jidatku,
wahai kamu, wanita miskin !
kakimu terbenam di dalam lumpur.
Kamu harapkan beras seperempat gantang,
dan di tengah sawah tuan tanah menanammu !
Satu juta lelaki gundul
keluar dari hutan belantara,
tubuh mereka terbalut lumpur
dan kepala mereka berkilatan
memantulkan cahaya matahari.
Mata mereka menyala
tubuh mereka menjadi bara
dan mereka membakar dunia.
Matahri adalah cakra jingga
yang dilepas tangan Sang Krishna.
Ia menjadi rahmat dan kutukanmu,
ya, umat manusia !

(WS Rendra)

Yogya, 5 Maret 1976
Potret Pembangunan dalam Puisi

Kamis, 01 Mei 2014

01 Mei 2014

tak perlu matahari itu menjelma menjadi rembulan,
sebab lelah ini sudah terlanjur luka dan lebam oleh teriknya,
sekalipun harus menahan perih,
saat ini aku lebih memilih hujan,..

(Moenthe Carlo)